GREED 1
Seperti
biasa, setiap hari aku tak bisa melihat matahari terbit dan tenggelam. Ruangan
ini terlalu tertutup untuk sekelas rumah sakit. Hanya tv LCD 24inc warna hitam
buatan pabrik ayah inilah yang menjadi fokusku setiap harinya. Memang
fisilitasnya sangat lengkap melebihi kamar hotel suite, tetap saja aku merasa
hampa. Bagimana tidak Setahun lamanya hidup bersama benda mati, lidahku terasa
keluh saat ingin bicara dengan orang lain.
Tiba
–tiba terdengar suara bel berbunyi, harapanku kali ini bukan dokter atau suster
yang datang. Ternyata lagi-lagi dokter joe, beliau adalah orang kepercayaan
ayah. Selama aku dinyatakan cacat karna kecelakaan yang kualami dimasa puncak
keartisan ku dulu, beliaulah yang menghadapi semua prilaku burukku. Beliau
sudah kuanggap seperti ayah angkatku, meskipun terkadang menjengkelkan tapi dia
sangat lucu. Sampai-sampai aku pernah mendaftarkannya di sebuah acara lawak.
Sejak saat itu dia memiliki fansclub yaitu Djvers.
“selamat
pagi putri tv” ucapnya mengejekku. Aku mengabaikannya, untuk memancing dia
membawakan lawakan lagi. Lagi-lagi dia menunjukan wajah melas itu, spontan saja
aku terbahak-bahak.
“ciee..
putri tv ketawa” timpalnya mengejekku. “udah DJ stop, ntar akunya ngompol
ketawa mulu.” Ucapku. “gitu dong, Ini ada kado dari ayah dan bunda. Jangan lupa
dibuka ya, DJ mau jumpa fans dulu bye” ucapnya sembari meninggalkan ruanganku.
“gaya banget, kayak ada fans aja nih DJ” teriakku.
Kado
lagi, kado lagi coba deh sesekali orangnya yang datang. Memang sih ayah sibuk,
secara dia harus mengurusi perusahaan yang cabangnya dimana-mana. Perusahaan
itu diberi nama Mikeyla Group (MG), tapi seringnya aku sebut kumpulan orang
sibuk. Belum lagi bunda yang bergemelut dengan kegiatan sosialnya. Harusnya aku
bangga punya bunda yang peduli sesama, tapi aku merasa dinomor duakan. Hal itu
juga yang membuatku melampiaskan kesepian dengan menjadi seorang aktris. Menurutku
menjadi aktris itu menyenangkan karna kita ditantang untuk menjadi pribadi orang
lain.
Sejujurnya yang public tau aku adalah Mikeyla
gates willian seorang pemian film. Aku sengaja menyembunyikan cap sebagai
pewaris MG, karna akan semakin banyak lintah darat yang mendekat kalau tau
kebenarannya. Dengan kesal, aku tetap mencoba membuka kado itu. Sisi demi sisi
bungkus kado itu kubuka. Terlihat sebuah kotak silver yang dihiasi pita
diatasnya. Barang dalam kado tersebut begitu membuatku trauma.Barang
itu adalah tiket pesawat dan kartu perawatan ke Singapura. Parasaan ku campur
aduk, Sebab aku telah menerima kado tersebut sebanyak 20 kali dalam setahun
ini. Dan semuanya sia-sia karna ketakutanku yang menolaknya berkali-kali.
Ketakutan
itu muncul ketika kecelakaan setahun lalu, yang mengharuskanku berkali-kali
berhadapan dengan operasi, jarum suntik dan jahitan. Rasa sakit akan semua itu
masih jelas terekam oleh psikologis tubuhku. Sebab itu, aku lebih memilih
menjadi pecundang dan menyembunyikan kekuranganku.
Sampai
hari gelap pun rasa sakit itu tak henti-hentinya berlalu lalang dalam pikiranku,
bahkan obat penenang sekalipun tak mampu menghentikan.
Malam
itu, dalam keadaan terbebani antara mata yang ingin terlelap dan pikiran yang
selalu bergejolak. Aku melihat bayangan seseorang berjalan dengan senjata
tajam. Untungnya kaca kamar ini di desain menggunakan kaca reben, jadi aku tak
begitu khawatir. Belum lagi, tak seorangpun yang mengetahui password pintu.
Seketika ruangan ini menjadi panas membuat keringatku bercucuran dan tanganku
bergetar hebat. Saat orang tersebut mulai mengotak atik tombol password. Setelah
berkali-kali mencoba dan salah akhirnya orang itu berhasil, suatu yang aneh. “siapa
dia? Lindungi aku tuhan” ucapku dalam hati. Aku berusaha menjangkau tombol mode
aman. mode aman sendiri adalah pengamanan, yang membuat tempat tidurku
berpindah di ruang bawah. Perlahan pintu mulai terbuka, namun aku belum
menjangkaunya. Berbagai alat kugunakan untuk menjangkaunya, akhirnya terjangkau
dengan kotak silver. Pintu itu terbuka sekarang, dan mode aman mulai berjalan.
Sangat jelas aku mendengar langkah kaki seseorang itu, semakin mendekat
denganku.
***
Kira-kira siapa seseorang itu? tunggu kelanjutannya. happy reading
Comments
Post a Comment