Laporan Praktikum Biologi || UJI ZAT MAKANAN

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI


Nama Kelompok      :
1.                        Angre Claudia Nasution
2.                        Dely Niransi
3.                        Nada Nabilah
4.                        Wening Dwi Fatonah

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU
Tahun Ajaran 2016/2017


Kata pengantar
  Puji syukur kami panjatkan ke hadirat  Tuhan YME, atas limpahan rahmat dan hidayahnya kelompok kami dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang “uji zat makanan” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran BIOLOGI.
  Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Yth :
  1.        Ibu. Suarni SP.d selaku kepala sekolah
  2.        Ibui Dra. Silvani Gusmali SP.d selaku Guru Mata Pelajaran 
  3.        Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan        laporan ini 
   Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.


          Bengkulu, 19 januari 2017
penulis


                                            

DAFTAR ISI
Halaman judul………………………..………………...……………………….
Kata pengantar..............…………………………………………………………
Daftar isi………………..........………………………………………………….

Bab I pendahuluan
1.1  latar belakang……............…………….……………………………………
1.2  Rumusan masalah……....…………………………………………………..
1.3  Tujuan penulisan……………………….…………………………………...
1.4 Metode Penulisan...........................................................................................

Bab II Tinjauan Pustaka.......................................................................................


Bab III isi
3.1  Hasil.............................................................................................................
a. alat dan bahan
b. cara Kerja
3.2  Pembahasan...................................................................................................

Bab IV penutup
4.1kesimpulan………………………………………………………………………….......................17
4.2saran….……....…………………………………………………………....................................18
Daftar pustaka…………………………………….………………………....................................19



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah

1.2    Rumusan          Masalah
          Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat?
2. Bagaimana Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat?
3. Bagaimana Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak?
4. Bagaimana Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak?
5. Bagaimana Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein?
6. Bagaimana Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein?






1.3    Tujuan Masalah
Penulisan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang “Uji Zat Makanan” Secara terperinci. Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.    Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;
2.    Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
3.    Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
4.    Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
5.    Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
6.    Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

1.4         Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, kami mempergunakan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet.






BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
LEMAK
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap.









2.2 Alat dan Bahan
  • ·        Rak tabung reaksi
  • ·        Pelat tetes
  • ·        Gelas beker 500ml
  • ·        Tabung reaksi
  • ·        Belender/lumpang dan alu
  • ·        Pipet tetes
  • ·        Spatula/sendok kecil
  • ·        Kaki tiga
  • ·        Bahan makanan (pisang, susu,nasi,telur,tepung terigu, tempe,tahu,minyak manis)
  • ·        Kasa asbes
  • ·        Pembakar spritus (bansen)
  • ·        Penjepit tabung reaksi
  • ·        Kertas
  • ·        Korek api
  • ·        Tusuk gigi
  • ·        Kertas tisu
  • ·        Kertas minyak
  • ·        Reagen/larutan lugol(iodin),biuret, fehling A dan B atau Benendict.


2.3 Cara Kerja :
A. Uji Lemak
1) gunakan ballpoint dan penggaris untuk memebuat kotak-kotak pada kertas minyak sebanyak jenis bahan yang akan diuji. Tuliskan nama jenis bahan makanan disetiap kotak.
2)Teteskan tiga tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak
3) jemur kertas hingga kering. Amati adanya noda transpaaran pada kertas. Jika terdapat noda transpara berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak


B. Uji Protein
1) teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label nama setiap bahan makanan pada pelat tetes
2)teteskan reagen biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan. Aduk menggunakan tusuk gigi
3)catat perubahan warna. Jika warna ungu atau violet, berarti bahan makanan tersebut mengandung protein
C. Uji Karbohidrat/amilum
1)cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu
2) teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil bertulis nama bahan makanan.
3) teteskan reagen lugol atau iodin sebanyak 5 tetes. Aduk menggunakan tusuk gigi
4) catat perubahan warna.jika warna biru tua berarti mengandung karbohidrat
D. Uji Glukosa
1) masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2ml. Tambahakan 5 tetes reagen benedictct (fehling A+B)  dan kocok hingga merata
2) siapkan kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air panas atau setengahnya
3)masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan dengan reagen benedict. Rebus hingga mendidih. Catat perubahan warna. Jika mulai dari hijau,kuning, dan akhirnya menjadi merah bata, berarti makanan mengandung glukosa.





BAB 3
HASIL PENGAMATAN

Adapun tabel hasil pengamatan uji zat makanan :
NO
Bahan makanan
Uji lemak
Uji protein
Uji amilum
Uji glukosa
Sebelum
Sesudah
1.
A= minyak
transparan
Biru muda
Orange
Biru
Tidak berubah
2.
B= susu
transparan
Ungu
Coklat
Biru
Hijau,
kuning
3.
C=tempe
Tidak transparan
Ungu
Kuning
Biru
Coklat
4.
D=tahu
Tidak transparan
Ungu
Kuning
Biru
Ungu

5.
E=terigu
Tidak transparan
Ungu
Biru tua
Biru tua
Merah,
kuning
6.
F=pisang
Tidak transparan
Kuning
Coklat
Biru muda
Coklat
7.
G=nasi
Tidak transparan
Biru muda
Biru tua
Ungu
Ungu tua
8.
H=putih telur
Tidak transparan
Ungu
Putih
Biru
Coklat


BAB 4
PENUTUP
4.1           KESIMPULAN
Berdasarkan hassil penelitian     :
Percobaan 1 ; (Menguji Kandungan Glukosa)
Perubahan Warna Larutan Menjadi Merah Bata Menunjukkan Bahwa Larutan Tersebut Mengandung Glukosa.
Kadar Warna Merah Pada Hasil Eksperimen Menunjukkan Kualitas Kandungan Glukosa Dalam Larutan
Ø Pada minyak : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada minyak berwana biru, Setelah direbus pun hasilnya tidak berubah. Hal tersebut menunjukan minyak tidak mengandung glukosa.
Ø Pada susu        : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada susu berwana biru, Setelah direbus berubah menjadi hijau, kuning. Hal tersebut menunjukan susu tidak mengandung glukosa.
Ø Pada tempe    : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada tempe berwana biru, Setelah direbus berubah menjadi coklat. Hal tersebut menunjukan tempe  tidak mengandung glukosa.
Ø Pada tahu        : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada tahu berwana biru, Setelah direbusberubah menjadi ungu. Hal tersebut menunjukan tahu tidak mengandung glukosa.
Ø Pada terigu     : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada terigu berwana biru tua, Setelah direbus menjadi merah,kuning . Hal tersebut menunjukan terigu tidak mengandung glukosa.
Ø Pada pisang    : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada pisang berwana biru muda, Setelah direbus menjadi coklat . Hal tersebut menunjukan pisang tidak mengandung glukosa.
Ø Pada nasi         : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada nasi berwana ungu, Setelah direbus  hasilnya menjadi ungu tua. Hal tersebut menunjukan nasi tidak mengandung glukosa
Ø Pada telur      : sebelum di rebus sampai mendidih uji zat glukosa pada telur berwana biru, Setelah direbus hasilnya menjadi coklat. Hal tersebut menunjukan telur tidak mengandung glukosa
Percobaan 2 ; (Menguji Kandungan Amilum)
Perubahan Warna Larutan Tepung Menjadi Biru Kehitaman Menunjukkan Larutan Yang Diuji Mengandung Amilum
Kadar Warnah Biru Kehitaman Pada Hasil Eksperimen Menunjukkan Kualitas Kandungan Amilum Dalam Larutan
Ø Pada minyak            : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada minyak, warnanya  berubah jadi oranye. Hal tersebut menandakan minyak tidak megandung amilum.
Ø Pada susu                 : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada susu, warnanya  berubah jadi coklat. Hal tersebut menandakan susu tidak megandung amilum.
Ø Pada tempe             : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada tempe, warnanya  berubah jadi kuning. Hal tersebut menandakan tempe tidak megandung amilum.
Ø  Pada tahu                : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada tahu, warnanya  berubah jadi kuning. Hal tersebut menandakan tahu tidak megandung amilum.
Ø Pada terigu              : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada terigu, warnanya  berubah jadi biru tua. Hal tersebut menandakan terigu megandung amilum.
Ø Pada pisang             : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada pisang, warnanya berubah jadi coklat. Hal tersebut menandakan pisang tidak megandung amilum.
Ø Pada nasi                  : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada nasi, warnanya berubah jadi coklat. Hal tersebut menandakan nasi megandung amilum.
Ø Pada telur                 : setelah 5 tetes reagen lugol diteteskan pada telur, warnanya berubah jadi putih. Hal tersebut menandakan telur tidak megandung amilum.

Percobaan 3 ; (Menguji Kandungan Lemak)
Timbulnya Transparan Pada Kertas Menunjukkan Adanya Kandungan Lemak Dalam Minyak
Ø Pada minyak            : Setelah 3 tetes minyak diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, Minyak berubah menjadi transparan. Hal tersebut manandakan minyak mengandung lemak.
Ø Pada susu                 : Setelah 3 tetes susu diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, susu berubah menjadi transparan. Hal tersebut manandakan susu mengandung lemak.
Ø Pada tempe             : Setelah 3 tetes ekstrak tempe diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, tempe berubah menjadi tidak transparan. Hal tersebut manandakan tempe tidak mengandung lemak.
Ø Pada tahu                 : Setelah 3 tetes ekstrak tahu diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, tahu berubah menjadi tidak transparan. Hal tersebut manandakan tahu tidak mengandung lemak.
Ø Pada terigu              : Setelah 3 tetes ekstrak terigu diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, terigu berubah menjadi tidak transparan. Hal tersebut manandakan terigu tidak mengandung lemak.
Ø Pada pisang             : Setelah 3 tetes ekstrak pisang diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, pisang berubah menjadi tidak transparan. Hal tersebut manandakan pisang tidak mengandung lemak.
Ø Pada nasi                  : Setelah 3 tetes ekstrak nasi diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, nasi berubah menjadi tidak transparan. Hal tersebut manandakan nasi tidak mengandung lemak.
Ø Pada telur                 : Setelah 3 tetes ekstrak telur diteteskan di kertas minyak dan dikeringkan, telur berubah menjadi tidak transparan. Hal tersebut manandakan telur tidak mengandung lemak.
Percobaan 3 ; (Menguji Kandungan protein)
Perubahan Warna Larutan  Menjadi ungu (violet) Menunjukkan Larutan Yang Diuji Mengandung protein
Ø Pada minyak            : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada minyak, warnanya berubah jadi biru muda. Hal tersebut menandakan minyak tidak mengandung protein.
Ø Pada susu                 : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada susu, warnanaya berubah jadi ungu. Hal tersebut menandakan susu mengandung protein.
Ø Pada tempe             : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada tempe, warnanaya berubah jadi ungu. Hal tersebut menandakan tempe mengandung protein.
Ø Pada tahu                 : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada tahu, warnanaya berubah jadi ungu. Hal tersebut menandakan tahu mengandung protein.
Ø Pada terigu              : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada terigu, warnanaya berubah jadi ungu. Hal tersebut menandakan terigu mengandung protein.
Ø Pada pisang             : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada pisang, warnanaya berubah jadi kuning. Hal tersebut menandakan pisang tidak mengandung protein.
Ø Pada nasi                  : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada nasi, warnanaya berubah jadi biru muda. Hal tersebut menandakan nasi tidak mengandung protein.
Ø Pada telur                 : setelah 5 tetes reagen biuret diteteskan pada telur, warnanaya berubah jadi ungu. Hal tersebut menandakan telur mengandung protein.


4.2           SARAN
            Dengan mempelajari materi ini kita jadi bisa tahu sedikit banyak mana, jenis makanan yang mengandung glukosa,amilum, lemak dan protein. Jadi, kita bisa memilah makanan untuk dijadikan makanan sehari-hari agar gizi kita tercukupi.


4.3           LAMPIRAN





Comments